LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN MAYONNAISE menjelma pilihan yang bagus buat kalian yang pengen mencari solusi penjelasan merenggut. Beberapa penjelasan lainnya bisa kalian dapatkan disini serta baik.
Mayonnaise merupakan jenis bahan pangan berupa emulsi setengah padat yng dibuat dari minyak nabati, cuka ataupun asam sitrat, kuning telur serta kira-kira bumbu yakni garam, gula, paprika, serta MSG. Kadar minyak tak boleh enggak makin dari 65% berat serta membentuk emulsi yng Amat halus intern cuka serta lemon juice. Mayonnaise seimbang emulsi minyak intern cairan yang dengannya kuning telur berfungsi menjdai emulsifier (Winarno, 1992). Telur seimbang sumber protein hewani yng menyimpan nilai zat gizi tinggi, lantaran didalamnya menyimpan kandungan protein, lemak, karbohidrat, serta cairan. Protein telur Amat gampang paruh atau bisa juga dikatakan bakal dicerna, diserap, serta dipakai oleh tubuh paruh atau bisa juga dikatakan bakal pertumbuhan serta perkembangan jaringan-jaringan tubuh. Selain itu, telur khususnya kuning telur enggak kurang menyimpan kandungan vitamin A, D, E, K pun seimbang sumber mineral yng baik makin-makin zat besi, paruh atau bisa juga dikatakan bakal membuat mayonnaise telur khususnya kuning telur seimbang bahan utama didalamnya. Hal ini dikarenakan telur berfungsi paruh atau bisa juga dikatakan bakal memberikan kekentalan pada mayonnaise (Audina, 2011). Kuning telur sebagian besar tersusun oleh lipoprotein suatu zat pengemulsi serta stabilitator yng baik dari seluruh telur. Lipoprotein kuning telur bersifat koloid senang cairan terserap diantara minyak serta cairan. Kuning telur besar sekali manfaatnya intern pembuatan mayonnaise serta salad dressing (Maxes, 1998). Mayonnaise seimbang yang diproduksi emulsifikasi pH rendah. pH sendiri seimbang suatu zat/senyawa yng dipengaruhi oleh sifat dari zat/senyawa yang telah di sebutkan. Mayonaise disukai oleh pecinta yang diproduksi otomotif lantaran rasanya yng khas. Mayonnaise terdapat rasa asam yng dikarenakan oleh penambahan cuka, rasa manis yng diperoleh gula, asin yng terdapat pada garam, memiliki rasa enggak banyak pedas serta enggak banyak menyengat dilidah serta langit-langit mulut akibat adanya mustard intern mayonnaise yang telah di sebutkan (Riyanto, 2000). Mustard merupakan satu dari sekian banyaknya rempah-rempah yng berpangkal dari biki tanaman sesawi (kira-kira jenis Brassica serta Sinapis) yng dilembutkan, sebelum diencerkan yang dengannya cairan serta ditambah bahan-bahan lain. Rempah ini memiliki rasa enggak banyak pedas serta enggak banyak menyengat dilidah serta langit-langit mulut. Mustard sudah lama menjelma penyedap intern khazanah boga Eropa. Mustard ditambahkan sewaktu membuat kira-kira jenis saus semisal mayonnaise (Wenfuu, 2011). Garam ataupun NaCl intern pembuatan mayonnaise menjdai pemberi rasa asin pada mayonnaise. Selain itu, garam pun berfungsi paruh atau bisa juga dikatakan bakal memperkuat emulsi renggangan minyak serta cairan intern campuran mayonnaise. Penambahan garam 0,5%-1,7% bisa menaikan stabilitas suatu system emulsi. Peningkatan viskositas dari kuning telur yang dengannya penambahan garam memberikan efek terhadap stabilitas system emulsi (Paundrianagari, 2011). A. Materi serta Metode 1. Materi a. Alat 1) Beaker glass 2) Gelas ukur 3) Alumunium foil 4) Kompor listrik b. Bahan 1) Egg yolk 2) Cider vinegar (5% acetic acid) 3) Garam 4) Gula 5) Dry mustard 6) Corn oil 2. Metode a. Memisahkan yolk serta memasukkan kedalam beaker glass lantas dihomogenkan. b. Mempasteurisasi yolk pada suhu 48oC selama 3,5 menit. c. Menambahkan cider vinegar, garam, dry mustard, gula, serta corn oil enggak banyak demi enggak banyak. d. Menuangkan kedalam gelas ukur 600 ml, lantas tutup yang dengannya alumunium foil. e. Mendiamkan pada suhu kamar selama 24 jam. f. Menguji organoleptik yang dengannya membandingkan yang dengannya kontrol. B. Hasil serta Pemaparan 1. Hasil Pengamatan Tabel 8. Uji Organoleptik Mayonnaise Hasil Praktikum
No | Uji | Hasil |
1 | Rasa | Tak begitu asam |
2 | Warna | Kuning |
3 | Bau | Amis |
4 | Tekstur | Lembut |
5 | Kesukaan | Suka |
Sumber : Laporan Sementara Tabel 9. Uji Organoleptik Mayonnaise Kontrol (Komersial)
No | Uji | Hasil |
1 | Rasa | Asin serta gurih |
2 | Warna | Putih |
3 | Bau | Asam |
4 | Tekstur | Kental |
5 | Kesukaan | Suka |
6 | pH | 5,9 |
Sumber : Laporan Sementara 2. Pemaparan Mayonnaise seimbang yang diproduksi emulsifikasi pH rendah. pH sendiri seimbang suatu zat/senyawa yng dipengaruhi oleh sifat dari zat/senyawa yang telah di sebutkan. Mayonaise disukai oleh pecinta yang diproduksi otomotif lantaran rasanya yng khas. Mayonnaise terdapat rasa asam yng dikarenakan oleh penambahan cuka, rasa manis yng diperoleh gula, asin yng terdapat pada garam, memiliki rasa enggak banyak pedas serta enggak banyak menyengat dilidah serta langit-langit mulut akibat adanya mustard intern mayonnaise yang telah di sebutkan (Bambang, 2000). Didasari praktikum yng dilaksanakan diperoleh hasil uji organoleptik pada mayonnaise kontrol (komersial) menunjukan bahwasanya mayonnaise kontrol (komersial) makin disukai oleh orang dikarenakan rasa yng makin asin serta gurih, warna makin merenggut, tekstur makin kental, serta aroma khas. Hal ini dikarenakan intern proses pembuatannya makin steril serta peranti yng dipakai makin canggih ataupun modern. Kekurangan dari mayonnaise kontrol yakni menyimpan kandungan kira-kira bahan pengawet didalamnya. Didasari uji organoleptik pada mayonnaise hasil praktikum menunjukan bahwasanya mayonnaise dari hasil praktikum pun disukai oleh orang bakal tetapi masih enggak kurang kekurangan intern hasil mayonnaise dari hasil praktikum ini yakni rasa makin mayoritas telur, warna enggak makin merenggut yakni kuning, tekstur terlalu cair serta lembut, serta aroma amis telur. Hal ini dikarenakan pada proses pembuatan enggak makin steril serta peranti yng dipakai simpel. Kelebihan dari mayonnaise tradisional ini yakni tak menyimpan kandungan bahan pengawet serta bisa dibuat sesuai yang dengannya keinginan. Perbedaan renggangan mayonnaise komersial yang dengannya mayonnaise tradisional selain pada alatnya pun terdapat pada perbedaan bahan-bahan penyusun lain-lainnya. Mayonnaise buatan sendiri menyimpan kandungan kadar lemak sampai-sampai 85%, sedangkan mayonnaise produksi pabrik menyimpan kandungan kadar lemak kira-kira 70-80%. Mayonnaise rendah lemak menyimpan kandungan tepung serta bahan pengisi lain paruh atau bisa juga dikatakan bakal meniru mayonnaise yng sejati.
Gambar Perbandingan Mayonnaise Komersial yang dengannya Mayonnaise hasil C. Kesimpulan Mayonnaise seimbang satu dari sekian banyaknya jenis saus yng dibuat dari bahan utama minyak nabati, telur ayam serta cuka. Mayonnaise biasanya dipakai menjdai perasa pada makanan. Didasari hasil praktikum uji organoleptik pada mayonnaise hasil praktikum serta mayonnaise kontrol (komersial) enggak kurang perbedaan dari segi rasa, warna, bau serta tekstur pada mayonnaise yang telah di sebutkan. Didasari praktikum hasil dari yng dibuat rasa makin mayoritas telur, warna enggak makin merenggut yakni kuning, tekstur terlalu cair serta lembut, serta aroma amis telur dibandingkan yang dengannya hasil komersial. Perbedaan yang telah di sebutkan bisa terlaksana lantaran kira-kira faktor di antaranya merupakan bahan-bahan penyusun dari pembuatan mayonnaise yang telah di sebutkan serta cara pembuatan dari mayonnaise yang telah di sebutkan pada hasil praktikum pembuatan mayonnaise di lakukan yang dengannya peranti yng simpel serta enggak makin steril sedangkan pada mayonnaise komersial pembuatan di lakukan sengan peranti yng modern serta makin steril. D. Daftar Pustaka Audina. 2011. Perbandingan Mutu Mayonnaise Telur Ayam serta Mayonnaise Telur itik. Institut Pertanian Bogor. Maxes, P.A. 1998. Ilmu Pangan. Gramedia. Jakarta. Paundrianagari. 2011. Peranan Lemak intern Mayonnaise. Universitas Diponegoro. Semarang. Riyanto, Bambang. 2000. Mengkaji Perubahan Kestabilan Asam Lemak Omega-3 intern Mayonnaise Sari Minyak Ikan Hasil Samping Pengalengan Lemuru Selama Penyimpanan. Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan serta Ilmu Kelautan IPB. Bogor. Wenfuu. 2011. Bahan Makanan Antioksidan serta Sekuestran. Universitas Hassanudin Makassar. Makassar. Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan Serta Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.